Mengenal Salam, Si Rempah Asli Indonesia


Mengenal Salam, Si Rempah Asli Indonesia

Salam (Syzygium Polyanthum)

Mengenal Salam, Si Rempah Asli IndonesiaSalam yang lebih dikenal dengan daun salam, merupakan salah satu tumbuhan rempah-rempah asli Indonesia. Dalam bahasa Latin disebut Syzygium Polyanthum. Salam termasuk ke dalam suku jambu-jambuan (Latin: Myrtaceae).

Secara fisik pohon ini bertajuk lebat, dengan tinggi mencapai 25 m. Daun salam berbentuk bundar telur atau lonjong seperti telur. Pangkal dan ujungnya meruncing bertepi rata. Perbungaanya berupa bulir, berwarna putih, berbentuk mangkok dan berbau harum. Tumbuhan ini berbuah buni bulat yang berwarna merah tua.

Kita dapat dengan mudah menemukan salam karena tumbuh liar di hutan-hutan, atau ditanam orang di pekarangan, dataran rendah terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Tumbuh di tanah pada ketinggian 225-450 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan 3.000-4.000 mm/tahun pada jenis Latosol kehitaman. Untuk memperbanyak tumbuhan ini adalah dengan biji, dan memerlukan cukup air. Salam juga membutuhkan waktu tumbuh yang agak lambat.

Mengapa salam begitu spesial? Seperti telah disinggung di awal, berbicara mengenai tumbuhan ini pastilah tidak lepas dari daunnya. Orang Indonesia  banyak memakai daun salam untuk bumbu masakan sejak zaman nenek moyang. Sebut saja beberapa resep terkenal seperti soto ayam, opor ayam, gulai kambing, sambal goreng hati, oseng tempe kacang panjang, pepes ikan dan sebagainya. Hampir semua resep Indonesia memakai daun yang harum ini untuk menambah aroma pada masakan. Ini karena daun salam mengeluarkan aroma herbal yang khas tapi tidak keras.

Masih seputar manfaat, secara tradisional seduhan kulit batang atau daunnya berkhasiat untuk mengobati sakit perut. Minumlah  air seduhannya untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Di samping itu daun salam juga digunakan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, gatal-gatal, kencing manis dan beberapa penyakit lainnya.

Penggunaan daun salam sebagai obat di atas disebabkan oleh kandungannya. Pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting Eugenol dan Metil Kavikol (Methyl Chavicol) di dalamnya. Ekstrak Etanol dari daun menunjukkan efek anti jamur dan anti bakteri, sedangkan ekstrak metanolnya merupakan anti cacing, khususnya pada nematoda kayu pinus (Bursaphelenchus Xylophilus). Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan ini berupa minyak Atsiri, Tannin dan Flavonoida.

Lalu bagaimana dengan buahnya, apakah bisa dimakan? Bagi yang penasaran, silakan coba. Jangan khawatir dengan rasanya. Buah dari pohon salam ini memiliki rasa enak dan manis bila sudah masak atau matang.

Satu lagi kegunaan salam. Kulit batangnya mengandung zat pewarna sehingga sering dipakai untuk mewarnai barang-barang kerajinan dari bambu. Demikianlah perkenalan kita dengan Salam, Si Rempah Asli Indonesia. Melalui daun, kulit batang, akar dan buahnya – Salam meninggalkan jejak pada masakan dan obat tradisional Nusantara. (Para penutur asing, ayo belajar bahasa Indonesia!)

Sumber: 

 

This article is supported by guruexpat.com |

ayoberbahasaindonesia@gmail.com | 087782010028

 

One Comment:

  1. Hi there,I log on to your blogs named “Mengenal Salam, Si Rempah Asli Indonesia – Guru Expat” regularly.Your story-telling style is witty, keep it up! And you can look our website about how to plan my wedding.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>